Cap Go Meh Singkawang 2024

Perayaan Cap Go Meh di Singkawang merupakan perayaan tradisi yang melambangkan alkulturasi budaya Tionghoa dan Dayak. Kehadiran orang Tionghoa di Singkawang bermula pada abad ke-18 ketika mereka datang sebagai pekerja tambang, kemudian menetap dan berbaur dengan penduduk lokal, termasuk suku Dayak, hingga melahirkan sebuah tradisi unik, yaitu Tatung, sebuah perpaduan antara kepercayaan orang Tionghoa dengan animisme Dayak.

Dirayakan pada hari ke-15 setelah Imlek, ritual utama yang menjadi daya tarik dan keunikan Cap Go Meh Singkawang adalah parade tatung. Tatung adalah individu pilihan yang telah diberkati pendeta untuk dirasuki roh baik leluhur atau dewa dan menampilkan aksi ekstrem seperti menusukkan benda tajam ke kulit atau berjalan di atas senjata tajam. Roh baik yang hadir di tengah masyarakat dipercaya dapat menangkal roh-roh jahat sehingga tidak lagi mengganggu keharmonisan hidup dalam masyarakat.

Selain parade Tatung (Ritual Cuci Jalan), Cap Go Meh Singkawang juga dimeriahkan dengan Hias Kota, Festival Kuliner Cap Go Meh, Ritual Ket Sam Thoi, Altar dan Lelang, dan Ritual Cap Go Meh.