Apakah Anda tahu kalau di Lampung Barat masih ada sebuah kerajaan yang hingga sekarang masih berdiri? Kerajaan itu adalah Sekala Bekhak. Nama Sekala Bekhak sendiri merujuk pada sebuah nama salah satu kerajaan tertua di Indonesia. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-3 Masehi di dataran Belalau, sebelah Danau Ranau, yang kini telah masuk bagian Lampung Barat. Tepatnya di kaki Gunung Pesagi.
Tempat itu menjadi saksi terbaginya Lampung menjadi empat bagian wilayah yang masing-masing daerah dipimpin para Umpu. Mereka adalah Umpu Bejalan Di Way, Umpu Belenguh, Umpu Nyerupa dan Umpu Pernong.
Kerajaan Sekala Bekhak didirikan oleh Suku Tumi, yang dipercaya sebagai leluhur orang Lampung. Dahulu kala orang-orang Tumi menganut kepercayaan nenek moyang, yaitu animisme. Seiring penyebaran agama Hindu yang masuk ke Lampung, orang-orang Tumi beralih keyakinan ke agama Hindu. Lalu orang-orang Tumi mempertahankan kedudukannya hingga abad ke-14. Namun hingga orang-orang Pagaruyung ke Lampung mengubah keadaan.
Orang-orang Pagaruyung memperluas wilayahnya dengan menaklukan orang-orang Tumi yang kala itu dipimpin oleh perempuan. Lantas orang-orang Pagaruyung membuat orang Tumi melarikan diri ke pesisir. Peristiwa itu menjadi tanda era Kerajaan Hindu Sekala Bekhak berakhir, dan berganti era baru Kerajaan Sekala Bekhak yang mulai memeluk Islam. Inilah titik awal Kerajaan Sekala Bekhak sebagai salah satu pusat persebaran Islam di Provinsi Lampung.
Perjalanan Kerajaan Sekala Bekhak memiliki nilai sejarah dan budaya yang signifikan bagi masyarakat Lampung. Oleh karena itu, digelar Festival Sekala Bekhak ole masyarakat Lampung Barat untuk terus meneruskan pengetahuan akan salah satu akar budaya Lampung.
Festival Sekala Bekhak akan menyajikan pegelaran adat dan atraksi budaya. Salah satu yang terkenal adalah tradisi yang kerap dilakukan sebagai pertemuan khusus antara para meghanai (bujang) dan muli (gadis). Mereka akan bersilaturahmi untuk berkenalan dengan menari, namanya Tari Nyambai. Namun pada perkembangannya, kini Tari Nambai ditarikan oleh semua anggota masyarakat, baik yang belum maupun yang sudah menikah.
Sehabis dari Festival Sekala Bekhak, Anda bisa menikmati panorama pantai dengan hanya menempuh waktu 15 menit perjalanan. Dari Liwa, tempat Festival itu digelar, Anda perlu ke Dermaga Kuala Stabas, lalu lanjut beralih menggunakan transportasi air ke Dermaga Tembakak, dan akan sampai ke Pulau Pisang. Di sana Anda bisa menikmati pantainya atau bisa berkeliling sekitar pulau dengan sepeda yang disewakan masyarakat sekitar.
Disclaimer
Perubahan tanggal, pembatalan acara dapat terjadi dan bukan tanggung jawab dari Spektakel.id
Mari bergabung bersama kami berkontribusi memajukan seni budaya Indonesia. Kirimkan data kegiatan di sekitarmu ke kontak@spektakel.id
Kirim Info Kegiatan