Festival Tabut Bengkulu 2023

Tidak hanya wilayah Pariaman yang melakukan tradisi Tabut atau Tabaik. Di Bengkulu, ritual serupa juga dijalankan oleh masyarakatnya. Tradisi ini digelar untuk mengenang wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husen Bin Ali Bin Abi Thalib. 

Sama seperti saudaranya di Pariaman, tradisi ini juga bermula dari budaya kebudayaan Islam Syiah yang dibawa masyarakat India. Orang-orang India ini berasal dari Siphoy dan datang bersama tentara Inggris ke Bengkulu pada 1685. Salah satunya ialah Ulama Syiah bernama Syeh Burhanuddin yang kemudian lebih dikenal dengan nama Imam Senggolo. Dialah yang lantas memperkenalkan tradisi Tabut kepada masyarakat Bengkulu di sekitar Benteng Marlborough dan kemudian berasimilasi dengan kebudayaan Bengkulu. 

Hari ini, ritual budaya itu berkembang menjadi sebuah festival budaya. Acaranya pun bertambah. Tentu saja, ritual-ritual sakral masih dilangsungkan, antara lain Mengambil Tanah pada 1-4 Muharram, Duduk Penja, Menjara, Meradai, Arak Penja, Arak Serban, Gam, Arak Gedang, dan ditutup dengan Tabut Terbuang. Selain itu ada pula berbagai penampilan dan pertunjukkan seni dan budaya Bengkulu seperti Atraksi Dhol, permainan rakyat ikan-ikan & telong-telong serta tari kreasi tabut yang berciri khas tradisional dan kearifan lokal.

Selagi berkunjung ke Bengkulu, Anda juga bisa mampir ke Rumah Pengasingan Bung Karno sewaktu ia ditawan belanda selama era pra-kemerdekaan. Di sana Anda bisa melihat suasana bagaimana Sang Proklamator mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.