Festivsl Kitab Kuning

Jawa Timur sering kali identik dengan tradisi Nahdlatul Ulama (NU). Tradisi ini salah satunya ialah penggunaan Kitab Kuning sebagai rujukan pengajaran agama terutama di pondok-pondok pesantren NU. Kitab Kuning sendiri merupakan kitab-kitab klasik karya ulama-ulama pendahulu atau ulama salaf.

Tradisi pengajaran ini pun dirayakan lewat Festival Kitab Kuning di Banyuwangi. Kegiatan ini merupakan bentuk pengenalan kitab tradisional Islam Nusantara—yang biasanya hanya bisa didapatkan oleh santri-santri di pondokan—khususnya karya ulama-ulama Banyuwangi, ke masyarakat umum. 

Disebut sebagai Kitab Kuning karena sebagian besar kertas-kertas kitab klasik itu berwarna kekuning-kuningan. Kitab yang disebut Kitab Kuning sendiri berisikan berbagai macam disiplin ilmu agama Islam, termasuk kitab yang berisi komentar (syarah), komentar atas komentar (hasyiyah), terjemahan, dan saduran.

Di Festival Kitab Kuning Anda dapat melihat langsung berbagai manuskrip kuno berusia puluhan hingga ratusan tahun. Selain itu, juga ditampilkan sejumlah fragmen sejarah mengenai Kitab Kuning dan tradisi pesantren di Kabupaten Banyuwangi. Pun festival ini juga menggelar program kajian kitab, ngaji kitab, bedah buku, diskusi, hingga pameran.

Tahun ini Festival tersebut diselenggarakan selama tujuh hari di Gedung Juang Banyuwangi. Bila hendak ke sana, Anda hanya perlu menempuh jarak 1,7 km atau sekitar 5 menit menggunakan kendaraan pribadi untuk sampai di TKP.

Selain festival kitab kuning yang berada di Gedung juang, Anda bisa mampir ke Pantai Cacalan untuk menikmati keindahan biota lautnya. Anda hanya perlu menempuh jarak 3,5 km atau sekitar 10 menit dari Gedung Juang.