Jelajah Pesona Jalur Rempah

Jelajah Pesona Jalur Rempah (JPJR) Belitung Timur merupakan festival yang merayakan Kabupaten Belitung Timur sebagai salah satu titik penting perdagangan remah di Nusantara masa silam. Digelar pada 6-10 September 2022 di Lapangan Yagor, Desa Kurnia Jaya, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, festival ini telah termasuk dalam kalender kegiatan nasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

Sejarah Belitung Timur sebagai salah satu jalur rempah Nusantara mungkin belom seterkenal Banda, Ternate, atau Tidore. Namun bukti-bukti sejarah memperlihatkan bahwa wilayah ini merupakan salah satu sentra perdagangan yang sibuk dilintasi kapal dari berbagai negara. 

Salah satu sebabnya ialah area geografis wilayah ini mempunyai banyak jaringan perairan berupa selat, dermaga-dermaga kecil dan sungai-sungai yang menjangkau hingga ke bagian dalam pulau. 

Kondisi ini membuat transportasi air seperti kapal kater banyak digunakan untuk mobilisasi warga dan pendatang. Ditambah lagi, Belitung Timur dulu memiliki dua kerajaan, Kerajaan Buding dan Kerajaan Balok yang mempunyai peran penting dalam pembangunan berbagai sarana transportasi air di sana. Sarana infrastruktur inilah yang kemudian menjadi pintu masuk kegiatan perdagangan di Belitung Timur. 

Bukti perdagangan rempah di Belitung Timur didapat dari berbagai temuan artifak pada 2018-2019 di beberapa situs bekas Kerajaan Balok. Tidak hanya itu, para arkeolog juga menjadi menemukan banyak lokasi kapal karam di area perairan di sisi timur Pulau Belitung. Terutama dua lokasi besar yang telah diekskavasi yaitu Intan Wreck dan Berlian Wreck.

Di dua situs ini turut ditemukan berbagai keramik asal Tiongkok dan Eropa, alat perkakas, dan sisa rempah-rempah. Barang-barang temuan tersebut juga dijumpai di situs kapal karam tersebut, dan dipamerkan di beberapa galeri terkemuka di Indonesia hingga luar negeri, yakni Galeri Maritim Belitung Timur, Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta, dan juga di beberapa Galeri di Singapura.

Tidak hanya dari temuan-temuan arkeologi, jejak rempah di Belitung Timur juga terlihat jelas dalam kebudayaan mereka kini. Mulai dari ragam kulinernya seperti Ikan Gangan, yang sangat kaya akan rempah dengan bumbu kemiri, kunyit, lada, dan cabai; minuman tradisional Aik Secang yang merupakan hasil rebusan rempah dan selalu menjadi konsumsi rutin warga Belitung Timur; hingga hasil kerajinan seperti kain batik khas Belitung dengan motif daun sempur dan rempah-rempah lainnya.