Logo Spektakel

Tradisi Peresean

Tradisi Peresean
© Wikipedia

17 Agustus 2023
10:00 - 17:00

Desa Sade
Rembitan, Kec. Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Bar. 83573
Lihat Peta

Gratis/Free

Masyarakat Setempat

Lombok punya satu tradisi yang secara tradisional merupakan ritual pemanggil hujan di musim kemarau, tetapi kemudian juga menjadi salah satu kegiatan perayaan kemerdekaan Indonesia. Ialah Parasean. 

Tradisi ini telah ada sejak zaman Kerajaan Mataram dulu. Sejarahnya, para pemuda Suku Sasak yang ingin bergabung menjadi prajurit harus mengikuti Peresean. Peresean adalah pertarungan yang dimulai dengan dua pekembar (wasit) mencari calon petarung atau pepadu. Seorang wasit bertugas mengawasi dari luar lapangan, sementara satunya mengatasi di area tengah lapangan pertandingan. 

Kala bertanding, pepadu akan menggunakan ikat kepala (saput) dan kain pengikat pinggang (bebadong), serta diberi sirih untuk dikunyah. Lalu pepadu bertarung menggunakan rotan senjata dan dilengkapi perisai kayu yang dilapisi kulit sapi atau kerbau (ende).

Aturannya mudah, para pepadu akan bertarung dengan menyabetkan rotan ke arah lawan. Selama pertandingan, pepadu boleh menyerang bagian kepala, pundak dan punggung, tapi bagian bawah kaki (paha) tidak diperbolehkan. Pertandingan hanya akan berakhir hingga salah satu pepadu mengeluarkan darah atau jika setelah empat ronde kedua pepadu yang bertarung masih sama kuat. 

Aksi saling cambuk ditambah alunan musik pengiring yang terdiri dari gong, kendang, rincik, simbal, suling dan kanjar membuat suasana menjadi kian tegang bercampur seru. Tak heran, hingga kini, tradisi Peresean masih menjadi magnet baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. 

Setelah melakukan pertarungan sengit, para pepadu juga harus saling memeluk dan memaafkan. Inilah nilai yang ingin ditunjukkan dalam Peresean, yaitu kesabaran dan kerendahan hari serta rasa saling menghormati satu sama lain.

Jika tertarik untuk melihat atau mencoba Peresean, Anda bisa datang ke daerah Sade dan Ende. Perlu menempuh jarak 40 menit atau sekitar 27 kilometer menggunakan kendaraan pribadi untuk sampai sana. Bila sudah sampai, Anda bisa sekalian berwisata budaya dengan mengunjungi warga adat suku sasak yang memiliki kerajinan kain khas Lombok.

Disclaimer

Perubahan tanggal, pembatalan acara dapat terjadi dan bukan tanggung jawab dari Spektakel.id

Mari bergabung bersama kami berkontribusi memajukan seni budaya Indonesia. Kirimkan data kegiatan di sekitarmu ke kontak@spektakel.id

Kirim Info Kegiatan