Fadriah Syuaib
Lulusan Seni Rupa dari Institut Seni Indonesia Surakarta. Perempuan kelahiran Ternate ini aktif berkesenian sejak 2004 melalui pameran bersama Bicara Bahasaku, yang mengusung tema perdamaian dan kemanusiaan pascakonflik antarkomunitas di Maluku Utara (1999-2000). Karya-karya dipamerkan dalam pameran seni rupa di sejumlah kota Indonesia. Pada 2017 ia terpilih mengikuti International Visitor Leadership Program di Amerika Serikat sebagai perempuan seniman Indonesia Timur. Dua tahun kemudian, dengan dukungan dari Konsulat Amerika di Surabaya, ia menggelar program mural bertema Perempuan Bicara Perempuan di Ternate dengan melibatkan 50 relawan perempuan berbagai disiplin ilmu. Yayasan Kelola memilihnya sebagai peraih Hibah Cipta Perdamaian 2018. Ia kemudian membuat film dokumenter Dodoku, Dulu, Kini dan Akan Datang yang mengisahkan kehancuran ruang publik yang memiliki nilai historis akibat reklamasi. Kini ia membangun komunitas swadaya berbasis seni rupa di kota kelahirannya, termasuk memanfaatkan bekas Gudang senjata VOC di Benteng Oranje Kota Ternate sebagai galeri seni.