Logo Spektakel

Home > Ini Indonesia >

Said Tolawo: Mengawasi Dunia Lewat Hutan di Ngata Toro

Said Tolawo: Mengawasi Dunia Lewat Hutan di Ngata Toro

Teks & Foto oleh: Redaksi

Said Tolawo: Mengawasi Dunia Lewat Hutan di Ngata Toro

Said Tolawo membangun sebuah sekolah alam tepat di samping rumahnya pada 2016 silam. Berbentuk rumah panggung, terletak lersis bersebelahan dengan rumah tempatnya tinggal, ia beri nama sekolah itu “Sekolah Alam Tondo Lino Ngata Toro”

Said Tolawo (57) bekerja sebagai petani. Lelaki lulusan SMP ini tinggal sendiri di dalam hutan lindung di kaki Pegunungan Ngata Toro, pegunungan yang membatasi wilayah Kabupaten Sigi dan Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Sebuah tempat dengan kondisi hutan yang masih apik dan mempunyai ketinggian rata-rata 800 meter di atas permukaan laut.   

Said Tolawo membangun sebuah sekolah alam tepat di samping rumahnya pada 2016 silam. Berbentuk rumah panggung, terletak lersis bersebelahan dengan rumah tempatnya tinggal, ia beri nama sekolah itu “Sekolah Alam Tondo Lino Ngata Toro”, bahasa Kulawi yang berarti “pengawasan dunia melalui alam dari wilayah tanah adat Toro”. Said Tolawo percaya bahwa hutan adalah laboratorium dunia dan lapangan pendidikan dunia internasional.

“Saya ingin menanamkan akhlak sosial kepada generasi masa depan masyarakat adat Ngata Toro. Nilai-nilai kebajikan yang saya temukan di hutan, sehingga masyarakat dapat menerapkan kehidupan yang berakhlak baik dan bermoral tinggi,” tuturnya.

Walapun sekolah alam miliknya belum tersentuh Pemerintah, Said Tolawo bersama tujuh orang rekannya yang juga masyarakat Ngata Toro, terus saja mengadakan proses ajar tiga kali dalam seminggu di sekolah alamnya. Dengan jumlah peserta didik kurang lebih 35 orang, bercampur antara dewasa dan anak-anak.

Masyarakat adat Ngata Toro masih sangat kental dalam penerapan peraturan adat dan penyimpanan warisan leluhurnya, salah satu desa adat yang masih menerapkan dengan ketat sanksi adat. Tujuan mereka sederhana saja, yaitu agar kehidupan bermasyarakat senantiasa nyaman sentosa, serta damai sejahtera tercipta. Pun demikian tujuan Said Tolawo saat membangun sekolahnya: menjaga alam dan hutan sembari terus mempertahankan budaya dan warisan leluhur Ngata Toro.