Logo Spektakel

Home > Sorotan > Kegiatan Budaya >

Ritual Seba Baduy

Ritual Seba Baduy

Teks: Redaksi
Foto: Don Hasman

Ritual Seba Baduy

Saat Seba Baduy berlangsung, biasanya ribuan masyarakat Baduy Dalam dan Baduy Luar berbondong-bondong datang ke Kota Serang. Masyarakat Baduy Dalam yang mengenakan pakaian serba putih datang dengan jalan berjalan kaki. Sementara, rombongan masyarakat Baduy Luar datang menggunakan truk.

Dalam bahasa Baduy “Seba” berarti seserahan. Maka, Seba Baduy adalah ritual seserahan hasil bumi serta melaporkan berbagai kejadian yang telah berlangsung setahun terakhir di Suku Baduy kepada Ibu Gede dan Bapak Gede, yakni Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dan Gubernur Banten Wahidin Halim. Inilah ungkapan rasa syukur masyarakat Baduy atas hasil panen yang telah mereka tuai dan keinginan untuk berbagi dengan sesama. Ritual ini ditengarai sudah berlangsung sejak sebelum zaman Kesultanan Banten.

Saat Seba Baduy berlangsung, biasanya ribuan masyarakat Baduy Dalam dan Baduy Luar berbondong-bondong datang ke Kota Serang. Masyarakat Baduy Dalam yang mengenakan pakaian serba putih datang dengan jalan berjalan kaki. Sementara, rombongan masyarakat Baduy Luar datang menggunakan truk.



Sebelumnya, masyarakat Baduy Dalam dan Baduy Luar sudah terlebih dahulu melakukan ritual adat Ngawalu dan Ngalaksa. Ngawalu ialah ritual yang diadakan tepat pascamusim panen selama tiga bulan. Pada masa Kawalu ini kawasan wisata Baduy ditutup. Usainya periode Kawalu ditandai dengan ritual Ngalaksa. Pada saat inilah masyarakat Baduy Dalam maupun Baduy Luar mengadakan syukuran dengan saling berkunjung ke tetangga dan saudara, bersilaturahmi dan mengirimkan makanan sebagai ucapan syukur.

Selain memberikan seserahan berupa hasil tani, dalam ritual ini juga terjadi dialog budaya antara masyarakat Baduy Dalam, Baduy Luar, dan para panggede atau pejabat daerah Banten. Dalam dialog budaya inilah masyarakat adat dari Baduy Dalam dan Baduy Luar menitipkan pesan kepada Pemerintah untuk menjaga kelestarian alam, hutan, dan lingkungan. Sebab, masyarakat Baduy tinggal di kawasan hutan Gunung Kendeng. Kelestarian lingkungan perlu dijaga sebab mereka percaya hal itu dapat menjauhkan bencana.

Puncak acara Seba Baduy diadakan di Pendopo Guberbur Banten, Serang. Letaknya yang berada di pusat Kota Serang, membuat para pelancong yang ingin menyaksikan acara ini tak sulit untuk menuju ke sana.



Di sana, digelar berbagai kesenian tari tradisional dan pameran produk kerajinan warga Baduy. Pada kesempatan inilah anda bisa berinteraksi dengan warga Baduy yang sengaja meluangkan waktunya di alun-alun untuk bertemu pengunjung. Ikuti berbagai ritual adat situs Banten Lama dan seserahan hasil panen yang ada di Pendopo Gubernur Banten tersebut.