Home > Sorotan > Kegiatan Budaya >
Senandung Jaz di Ngayogjazz
Senandung Jaz di Ngayogjazz
Ngayogjazz menawarkan suasana yang berbeda dalam menikmati jaz. Alih-alih di gedung pertunjukan berkelas internasional, festival musik jaz ini membawa musik jaz masuk ke desa-desa di Yogyakarta untuk dinikmati publik yang lebih luas. Dalam perkembangannya, Ngayogjazz juga menjadi sarana penghubung berbagai komunitas kreatif di wilayah desa yang menjadi lokasi festival.
Sekali waktu dalam setahun, Ngayogjazz akan mampir ke salah satu desa di Yogyakarta. Saat itu akan menjadi momen berkumpulnya ribuan orang yang terdiri dari warga lokal, wisatawan lokal, hingga mancanegara memadati lahan kosong besar di tengah desa. Ditemani jagung bakar, cilok, dan bakso, ribuan orang syahdu mendengarkan alunan musik jaz dari musisi-musisi ternama Indonesia dan mancanegara. Kapan lagi menikmati musik jaz sembari menikmati camilan pinggir jalan.
“Jaz bisa dinikmati siapa saja.” Begitulah premis konser musik jaz gagasan Djaduk Ferianto ini. Itulah mengapa Ngayogjazz digelar gratis, tanpa pungutan biaya masuk. Hal tersebut juga menjadi dasar pemilihan lokasi festival jaz di berbagai desa di Yogyakarta. Ngayogjazz melihat desa bukan hanya sebagai objek, tetapi juga mitra yang mutual dalam menikmati segala sajian. Konsisten berlangsung selama 14 tahun, Ngayogjazz selalu dilaksanakan di berbagai desa di Yogya serta melibatkan peran warga lokal.
Peran itu tecermin dari penampilan kesenian tradisional setempat. Pula lewat gelaran Pasar Jazz yang mayoritas diikuti oleh penduduk setempat sebagai salah satu usaha pemberdayaan ekonomi. Seiring perkembangannya, festival ini pun menjelma menjadi hub dari berbagai komunitas. Mulai dari komunitas fotografi, komunitas otomotif, dan hingga komunitas film.
Selepas senja, penonton Ngayogjazz biasanya semakin rapat. Tanah dan rumput sudah tidak terlihat akibat penuhnya penonton yang telah duduk maupun berdiri hingga di bagian belakang. Suasana yang guyub menjadi ciri khas dan daya pikat festival satu ini. Jarak antara pangung dan penonton begitu dekat dan terasa intim. Termasuk pula interaksi hangat yang selalu terjadi antara musisi dengan penonton.
Festival jaz hasil inisiatif musisi dan seniman almarhum Djaduk Ferianto dan kawan-kawan ini biasanya digelar pada bulan November., Ngayogjazz menawarkan penampilan dari serentetan musisi jaz lokal dan internasional. Dari kancah internasional, beberapa nama yang pernah ikut mengisi acara antara lain Toninho Horta, Harri Stojka, Mezcal Jazz Unit, Jen Shyu, Jerry Pelegrino, Erik Truffaz, Brink Man Ship, Baraka. Sementara itu deretan musisi lokal yang tampil terdiri dari Didi Kempot feat Kuaetnika, Mus Mujiono with Dexter, Idang Rasjidi Sings Jazz, Tompi, dan Dewa Bujana.