Logo Spektakel

Home > Sorotan > Kegiatan Budaya >

Ramainya Satu Suro di Gunung Kawi

Ramainya Satu Suro di Gunung Kawi

Gunung Kawi terkenal dengan mistisismenya. Sepanjang tahun orang berdatangan untuk mengalap berkah, terlebih di momen Satu Suro. Ribuan orang hadir mengikuti kirab saji.

Tradisi Suroan digelar di Desa Wonosari, lereng Gunung Jawi Malang dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam (Hijriyah). Kirab saji (sesajen), parade budaya, beragam kegiatan kesenian serta tabur bunga di makam Gunung Kawi melibatkan warga Desa Wonosari dan warga desa sekitarnya.

Kirab saji dan parade budaya dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan RW. Warga memadati lapangan sejak pagi menyiapkan beragam patung dan sesaji berupa hasil pertanian dan perkebunan di lereng Gunung Kawi seperti padi, ketela, buah-buahan dan lain-lain. Kirab saji dan parade budaya mengelilingi desa, diarak melewati tiga pintu gerbang menuju makam Eyang Djugo dan Iman Sudjono, dua tokoh yang diyakini sebagai sesepuh pertama di daerah  tersebut. Di komplek makam mereka melaksanakan doa dan tahlil bersama. Setelah pembacaan doa, gunungan sesaji diperebutkan oleh warga yang menyaksikan lalu dimakan secara bersama-sama.



Eyang Djugo dan Iman Sudjono adalah tokoh besar pembuka lahan hutan di lereng Gunung Kawi. Keduanya merupakan ulama yang mengajarkan agama dan adat istiadat serta memimpin perjuangan melawan penjajah Belanda di masa itu. Tokoh pluralisme yang menjembatani hubungan orang Jawa dan Tionghoa tersebut menjadi guru spriritual yang dihormati.



Selain kirab saji, pada parade budaya juga terdapat ogoh-ogoh Sangkala. Setelah warga tahlil, doa dan makan bersama, replika patung buto dibakar di halaman klenteng depan kompleks makam Eyang Djugo dan Iman Sudjono. Pembakaran Sangkala dilakukan sebagai simbol pembakaran nafsu angkara murka yang ada pada sosok manusia. Ritual Satu Suro menjadi simbol harapan warga Desa Wonosari agar dapat hidup secara damai dan tentram, dijauhkan dari sifat jahat dan tamak serta terhindar terbebas dari malapetaka.



Gunung Kawi dapat ditempuh dari kota Malang selama 2 jam perjalanan melalui Kota Kepanjen Kabupaten Malang. Di Kawasan Wisata Religi Gunung Kawi terdapat beberapa petilasan untuk berdoa dan memohon berkat. Bila tidak ingin berziarah, Anda dapat menikmati kesejukan alam, pemandangan arsitektur khas Tiongkok serta menikmati kuliner khas Gunung Kawi yang terbuat dari ubi.